Kamis, 21 November 2013

SYSTEM ELECTRICAL COMMON RAIL

SYSTEM ELECTRICAL COMMON RAIL





Diesel common rail dengan komponen pendukungnya. Kerja mesin diatur oleh computer,cara kerja injektor mesin diesel common rail tidak sama dengan mesin diesel konvensional.

Di sini, injektor bekerja menggunakan teknologi solenoid atau elektrik. Pada mesin lama, injektor bekerja dengan hidro-mekanik.  Malah versi terakhir, generasi ke-3, injektor bekerja secara piezo-elektrik.Injektor mesin diesel modern sama dengan injektor mesin bensin yang menggunakan sistem injeksi. Dalam hal ini, injektor diaktifkan oleh arus listrik yang diatur oleh komputer.

Rangkaian komponen tersebut  jelas tidak diperlukan atau tidak ada pada  mesin diesel konvensional. Komputer juga menentukan waktu injeksi (injection timing) berdasarkan  sinyal yang diterimanya dari sensor di kruk as atau roda gila,Jumlah solar yang akan disemprotkan diatur berdasarkan lamanya nossel membuka. Komputer mengatur kerja injektor ini berdasarkan informasi yang diterima dari sensor-sensor lain, misalnya :
  • putaran mesin
  • takanan regulator
  • tekanan bahan bakar
  • suhu solar
  • posisi pedal gas
  • putaran mesin, silinder
  • tekanan turbo
  • aliran udara
  • air pendingin
  • kecepatan kendaraan, dst...

SYSTEM SENSOR COMMON RAIL

Contoh :



Dengan demikian, mesin diesel common rail, mampu memenuhi harapan banyak orang.  Untuk mengurangi getaran misalnya,  cukup dilakukan  dengan  menyemprotkan bahan bakar secara bertahap karna  kebutuhan bahan bakar pada ruang bakar di control dengan adanya sensor supley bahan bakar, untuk mencegah  timbulnya ledakan besar bila dilakukan supley bahan bakar yg menumpuk sekaligus.

Di lain hal,ada nya sensor ini sangat berpengaruh pada tekanan sistem pasokan bahan bakar, molekul di semprotan lebih kecil dan merata. Hasilnya, pembakaran berlangsung  mulus dan lancar. Tekanan tinggi dari common rail terus ditingkatkan untuk mesin-mesin diesel masa akan datang agar terjadinya ke effesiensian bahan bakar yang sesuai kebutuhan, berstandar dan ramah lingkungan.


SYSTEM STRUKTUR KOMPONEN COMMON RAIL




Kini,  para pakar  mesin  diesel  sudah ancang-ancang menaikkan tekanan  sampai 2000 bar. Dengan tekanan setinggi itu ditambah lagi dengan kemampuan komputer mengatur waktu  injeksi yang lebih fleksibel, para ahli sudah menyimpulkan, mesin diesel nantinya tak lagi memerlukan glow plug atau busi pijar untuk menghidupkan mesin di pagi hari. Caranya, cukup dengan menunda waktu penyemprotan bahan bakar.

Daya tarik lain dari mesin diesel adalah turbocharger. Perbandingan kompresi yang tinggi, membuat turbo lebih “sreg”  hidup bersama dengan  mesin diesel ketimbangan  bensin.  Karena itu jangan heran, kemampuan mesin diesel menghasilkan tenaga akan menyamai mesin bensin. Sedangkan efisiensi atau keiritan, tak bisa ditandingi oleh mesin bensin.



Di lain hal, karena tekanan pada sistem pasokan bahan bakar sangat tinggi, molekul semprotan lebih kecil dan merata. Hasilnya, pembakaran berlangsung  mulus dan lancar. Tekanan tinggi dari common rail terus ditingkatkan untuk mesin-mesin diesel masa mendatang.

GENERASI COMMON RAIL
1. Injector yang bekerja dengan solenoid bertekanan 1350 bar
Ini adalah rangkaian type injector pembentukan awal sebelum pengembangan injector terjadi, Skala pressure 1350 bar, struktur component pengembangan injector hampir semua memmpunyai konsep  yang sama.





2. Injector yang bekerja dengan solenoid bertekanan sampai 1600 bar

Pengabutan bahan bakar d control sepenuh nya oleh sensor injector bahan bakar, yang di kendalikan oleh ECM (electrical control modul) pada machine.pressure yang di hasilkan oleh injector tipe ini adalah 1600 bar.

3. Piezo Injector yang bekerja dengan solenoid bertekanan 1800 bar



Untuk mengontrol katup injeksi, Common-Rail baru injec-tor menggunakan aktuator cepat-tindakan yang terbuat dari kristal piezo untuk mengontrol katup injeksi.
 
Kristal piezo berkembang dalam medan listrik. Aktuator piezo switch elektronik dikontrol lima kali lebih cepat sebagai solenoid. Bosch telah dibangun aktuator ke dalam tubuh injektor.


Gerakan dari paket ditransmisikan piezo non-mekanis - dan karena itu sepenuhnya tanpa gesekan - untuk jarum nosel cepat switching. Ini dua kali lipat kecepatan switching injektor, memungkinkan pengukuran yang lebih tepat dari jumlah bahan bakar yang disuntikkan dan sehingga mengarah ke pengurangan dalam produk pembakaran yang berbahaya.

Semprot 950cc Pola Kecil kerucut sudut Aliran bahan bakar padat 1050cc / 1150cc pola semprotan Lebih luas sudut  kerucut  Bahan bakar dikabutkan streaming, dan  pengabutan standart mencapai 1600 bar.


5 SISTEM PENGABUTAN INJECTOR



Lima kali beberapa suntikan yang bernama "percontohan", "pre", "utama," "setelah, dan" pasca "suntikan, masing-masing The pilot "suntikan, baik sebelum pengapian, memberikan waktu untuk bahan bakar dan udara untuk campuran.

Yang berikutnya "pra" injeksi mempersingkat keterlambatan pengapian di suntik utama dan dengan demikian mengurangi generasi NOx, kebisingan dan getaran "setelah" injeksi, yang terjadi sepersekian detik setelah injeksi utama, kembali terbakar apapun AM tersisa.. Kemudian , yang "posting" suntikan membantu mengelola suhu gasbuang, yang membuat proses pembuangan dalam sistem setelah pengobatanyang lebih efektif.

SYSTEM COMMAN RAIL EXAMPLE

Commonrail
Sistem ini memanfaatkan satu pompa bahan bakar bertekanan tinggi dan sebuah chamber atau rail perbaris silinder mesin. Tekanan maksimum injeksinya dapat mencapai angka 1.600 Bar. Teknologi pendukung commonrail adalah piezo injector.


Injector ini dilewati tegangan maka akan mengubah struktur kristalnya, alhasil terjadi perubahan geometrik yang secara mekanikal dipicu oleh membukanya jarum injector.



Pemakaian Piezo Injector membuat komponen jarum berkurang beratnya. Jika biasanya mencapai sekitar 16 gram, kini tak lebih dari 4 gram. Artinya walaupun piezo injector lebih kecil, namun sangat baik untuk kuantitas bahan bakar saat disemprotkan ke dalam ruang silinder.


SYSTEM KERJA COMMAN RAIL INJECTOR


Secara prinsip, teknologi common-rail pada mesin diesel modern bekerja seperti Electronic Fuel Injection di mesin bensin. Jadi, jumlah semprotan solar telah diatur oleh computer dengan memanfaatkan beberapa sensor.

Kehandalan dalam melibas kondisi apa pun menjadi tak berbeda dengan mesin bensin, lantaran kerja mesin telah diatur oleh computer, tidak lagi mekanikal layaknya konvensional.

Untuk bbm yang dikonsumsi mesin diesel common-rail, kandungan sulfur yang tinggi menjadi musuh utama teknologi ini. Pasalnya, endapan sulfur dapat menyebabkan injector yang memiliki lubang yag sangat kecil berisiko tersumbat. Bila hal ini terjadi, maka pompa injeksi akan bekerja sangat berat dan mudah rusak. Selain itu semprotan solar ke ruang baker pun tidak optimal. Makanya, filter bahan baker solar menjadi komponen vital yang perlu selalu diperiksa kondisinya untuk menjaga performa diesel berteknologi tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar